Arsip Tag: Bukan Negara Islam

Ternyata Negara-Negara ini Hancur Karena Isu Agama, Mari Pertahankan Indonesia Kita

Ternyata Negara ini Hancur Karena Isu Agama, Mari Pertahankan Indonesia Kita

 

 

Video ini menunjukkan negara-negara yang hancur karena Isu Agama. Ada bom bunuh diri di tengah keramaian, hidup tidak tenang karena teror selalu ada di depan mata.

Kehidupan Normal kita sekarang yang masih damai dan tergolong sejahtera harus kita pertahankan dan syukuri. Untung saja Indonesia memiliki dasar Negara yaitu Pancasila yang bisa menyatukan perbedaan dan membuat perbedaan itu bisa jadi sesuatu yang indah.

 

Baca lebih lanjut

Cerita Perbedaan Agama Bukan Penghalang Untuk Bisa Hidup Harmonis (Contoh Film Dokumenter Indonesia Bukan Negara Islam)

Perbedaan Agama Bukan Penghalang Untuk Bisa Hidup Harmonis Justru Sebaliknya karena berbeda maka kita bisa hidup harmonis.

  • Lingkungan seharusnya tidak menekan yang berbeda
  • Dalam berteman tidak membahas perbedaan, terutama agama.
  • Perbedaan itu yang membuat indah, dan jangan jadikan perbedaan itu menjadi alasan permusuhan.
  • Keberagaman yang saling melengkapi satu sama lain, jadi perbedaan itu ada untuk saling melengkapi.
  • Indonesia bukan negara islam tapi multi agama. Keberagaman itu sesuatu hal yg indah dan itu yang membentuk kita agar saling menghargai satu sama lain.

 

melihat ini turut membuat aku sedih kenapa perbedaan membuat manusia terutama Indonesia menjadi seakan terpecah tidak bersatu dan harmonis lagi.

 

My Opini :

Indonesia memang menurut saya sudah jelas bukanlah sebuah negara Islam, karena bahkan di Pancasila sila pertama saja, yang menyangkut soal agama, sama sekali tidak ada implikasi soal menganut agama Islam. “Ketuhanan Yang Maha Esa” adalah sebuah pernyataan universal tentang kepercayaan kedapa Tuhan, dan sama sekali tidak tertulis bahwa negara ini adalah negara Islam, baik di Pancasila maupun UUD.

Dan memang sudah jelas Indonesia Bukan negara Islam  tapi mungkin terlihat menjurus ke sana.

Memang Islam adalah agama paling dominan di Indonesia, tapi bukan berarti Indonesia adalah negara Islam.

Miris melihat  kalo mayoritas merasa SUARA TERBANYAK adalah KEBENARAN dan hukum Indonesia bukan hukum rimba, yg kuat yg menang. Tapi demokrasi dan keadilan atas hak  walaupun cuma 1 orang harusnya sama haknya dalam satu negara.

Kita tidak boleh hanya melihat satu hal yang telihat buruk lalu langsung membuat kesimpulan bahwa itu salah dan benar. Kita harus berpikir lebih luas dan terbuka jangan dipengaruhi oleh ego yang ada dalam diri kita. Jangan hanya karena keburukan segelintir orang kita langsung mencap orang banyak yang bahkan tidak terlibat atau tahu menahu tentang keburukan itu. Kita tidak boleh jadi bangsa  yang  lemah yang mudah di hasut dan diombang ambingkan.

Kita harus junjung tinggi persatuan dan kesatuan yang telah terbentuk, serta hidup harmonis dalam keanekaragaman.

 

Indonesia Bukan Negara Islam (2009)
English : Indonesia Not Islamic State
Gambar Darurat!/9 Menit/Dokumenter
Penulis, produser, sutradara, editor, fotografer : Jason Iskandar

Music:
Gloria – Persevera
Mourning Song – Kevin Macleod
Palchelbel’s Canon in D Major – Kevin Macleod

Festival:
Casanova 2009
Purbalingga Film Festival 2009

Thanks to:
Bambang Utoro Wibowo
Galih Gilang Wicaksono
Dony Indiarto
Ignatius Primadi
Semua siswa Muslim di Kolese Kanisius
Semua pihak yang telah membantu

“Perbedaan adalah sesuatu yang indah”

Kenapa gue membuat film ini? Itu karena ketakutan naif gue akan Indonesia dan agama Islamnya sebagai agama mayoritas. Gue punya pandangan naif,kalo peraturan di Indonesia makin lama makin menjurus ke aturan Islam,dan entah gue bener atau salah. Akhirnya gue membicarakan dengan Bambang,teman gue yang beragama Muslim di CC,ternyata dia juga merasakan hal yang sama. Setelah ngobrol ngobrol lebih jauh dengan Bambang akhirnya gue memilih FPI sebagai antagonis utama,mengapa? Karena gue merasa (setelah melihat langsung kejadian 1 Juni 2008),mereka cenderung egois dan menginginkan semuanya sama dengan mereka,setidaknya itulah yang gue rasakan.

Setelah itu,gue mencari satu layer lagi untuk membumbui film ini,dan gue mutusin untuk memakai UU APP dan peraturan Jilbab,karena gue amat kesal dengan suatu tempat di dekat sekolah gue yang waktu itu bertuliskan “Kawasan Khusus Berjilbab”.

Berikutnya adalah subyek,Bambang dari awal adalah pilihan utama,karena ia adalah teman gue yang beragama Islam yang paling liberal. Awalnya,rencana hanya memakai satu orang subyek,namun karena dirasakan terlalu pendek,gue harus mencari orang lain sebagai subyek. Pernah ada rencana,memakai subyek teman gue yang beragama Muslim juga di Santa Ursula dan Theresia,namun batal. Akhirnya,skrip gue tulis dengan memakai subyek Pak Dirman,guru akuntansi CC yang beragama Muslim,yang hafal doa Bapa Kami dan Salam Maria,namun batal juga karena ia menolak. Sempat bingung memilih subyek kedua,namun akhirnya tak sengaja bertemu Galih,teman gue yang juga Muslim dan ternyata ia mau diwawancara.

Gue sempat sangat takut film ini akan terkesan menggurui karena Bambang bicara dengan begitu formal. Namun setelah gue menunjukan film ini ke beberapa teman gue,tidak ada satupun keluhan tentang itu,untungnya.